Kasus Vape Obat Keras Jonathan Frizzy, Fakta Lengkapnya

Kasus Vape Obat Keras

Kasus vape obat keras Jonathan Frizzy menjadi sorotan publik setelah aparat membongkar dugaan penyelundupan vape ilegal berisi zat etomidate. Perkara ini mencuat setelah pengungkapan di Bandara Soekarno-Hatta oleh pihak kepolisian bersama Bea Cukai.

Awal Mula Kasus Vape Etomidate Terbongkar

Pada Maret 2025, petugas berhasil menggagalkan pengiriman sejumlah perangkat vape yang mengandung zat berbahaya. Etomidate, zat dalam vape tersebut, merupakan obat keras yang lazim digunakan dalam dunia medis sebagai anestesi. Tanpa resep dokter, penggunaannya sangat berbahaya.

Penelusuran petugas mengarah pada tiga tersangka. Mereka adalah dua pria berinisial BTR dan EDS, serta satu wanita berinisial ER. Ketiganya diduga menyelundupkan dan memperdagangkan vape tersebut secara ilegal dari luar negeri.

Peran dan Pemeriksaan Jonathan Frizzy

Nama artis Jonathan Frizzy muncul dalam penyidikan. Ketiga tersangka menyebut dirinya terlibat dalam jaringan tersebut. Ia dipanggil dan diperiksa sebagai saksi oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta pada awal April 2025.

Pemeriksaan pertama berlangsung pada 7 April. Namun, pemanggilan kedua belum dihadiri Jonathan dengan alasan kondisi kesehatan. Penyidik merencanakan penjadwalan ulang untuk klarifikasi lanjutan.

Baca Juga
Follow Viralinesia

Hingga artikel ini ditulis, status Jonathan Frizzy tetap sebagai saksi. Polisi menegaskan proses penyidikan masih berjalan dan belum ada penetapan tersangka tambahan.

Vape Ilegal Dijual Tiga Kali Lipat

Menurut keterangan tersangka, vape dengan kandungan etomidate ini dijual dengan harga tinggi. Nilainya mencapai tiga kali lipat dari harga pasar biasa. Target pasarnya adalah konsumen muda dan kalangan atas yang tidak menyadari bahaya zat tersebut.

Etomidate tidak boleh digunakan sembarangan. Efek sampingnya sangat serius, mulai dari pusing, kejang, hingga kehilangan kesadaran. Penggunaannya hanya diperbolehkan oleh profesional medis di fasilitas resmi.

Respons Pakar Kesehatan dan Regulasi Obat

Pengajar  Besar Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati, menyampaikan keprihatinannya. Ia menegaskan pentingnya pengawasan distribusi obat keras. Vape yang mengandung zat ini sangat berisiko memicu kecanduan atau efek samping fatal.

Ia juga mendesak adanya tindakan tegas dari pemerintah. Pengawasan terhadap produk-produk impor seperti vape harus diperketat demi menjaga kesehatan masyarakat.

Dampak Sosial dan Imbauan Kepolisian

Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak membeli produk vape ilegal. Apalagi jika kandungannya tidak jelas. Kasus ini menjadi peringatan agar pengguna lebih cermat memilih produk konsumsi, terutama yang berkaitan dengan zat kimia atau medis.

Masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi dalam pengawasan dan segera melapor jika menemukan penjualan produk mencurigakan.

Perkembangan Terbaru dan Upaya Hukum

Sampai sekarang, pihak kepolisian terus melakukan pengembangan kasus. Bukti-bukti terus dikumpulkan untuk memperkuat dakwaan terhadap para tersangka. Pemeriksaan saksi-saksi akan dilanjutkan dalam waktu dekat.

Apabila ditemukan bukti kuat, status hukum Jonathan Frizzy bisa berubah. Namun, proses hukum tetap menjunjung asas praduga tak bersalah. Semua pihak diharapkan menghormati jalannya penyelidikan.

Kesimpulan

Kasus vape obat keras Jonathan Frizzy membuka mata publik akan bahaya penyelundupan zat medis berbahaya. Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga tentang keselamatan generasi muda dari paparan produk ilegal yang merusak kesehatan.

Perhatian serius dari semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, sangat dibutuhkan. Keterlibatan selebritas dalam kasus seperti ini harus dijadikan pelajaran agar publik lebih waspada.

Untuk informasi dan berita terkini lainnya, kunjungi Viralinesia sebagai sumber terpercaya.

Ikuti perkembangan berita melalui saluran WhatsApp resmi kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *