Evakuasi 13 Jam Santri Ponpes Gontor Magelang Setelah Tembok Kolam Ambrol

Evakuasi 13 Jam Santri

Evakuasi 13 Jam Santri Ponpes Gontor Magelang Setelah Tembok Kolam Ambrol

Evakuasi 13 jam santri Ponpes Gontor Magelang menjadi sorotan nasional setelah peristiwa tragis ambrolnya tembok kolam penampungan air menimpa para santri. Peristiwa ini terjadi pada Jumat pagi, 25 April 2025, di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah.

Dalam tragedi ini, 29 santri menjadi korban. Empat santri dinyatakan meninggal dunia, sementara 25 lainnya mengalami luka-luka, mulai dari luka ringan hingga serius. Proses evakuasi para korban menjadi tantangan besar bagi tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, PMI, TNI, Polri, Damkar, dan para relawan lokal. viralinesia

Detik-Detik Tembok Kolam Ambrol

Insiden bermula sekitar pukul 10.30 WIB ketika sebagian besar santri sedang beraktivitas di sekitar kamar mandi dan kolam. Tiba-tiba, talud atau tembok penahan kolam air tersebut runtuh dengan suara menggelegar. Material beton dan air bercampur lumpur langsung menghantam area yang berada di bawahnya, termasuk kamar mandi dan area padat santri.

Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa suara ambrolnya tembok terdengar seperti ledakan. Mereka yang berada di lokasi segera berteriak meminta pertolongan, sementara santri lainnya berlarian menjauh dari lokasi kejadian.

Proses Evakuasi yang Penuh Tantangan

Evakuasi langsung dilakukan oleh pihak pondok beberapa menit setelah kejadian. Sebanyak 20 santri berhasil diselamatkan oleh pengajar dan pengurus pondok pesantren sebelum tim penyelamat tiba. Namun, sisa 9 korban masih tertimbun di balik reruntuhan tembok dan genangan air lumpur yang menghalangi akses evakuasi.

Baca Juga
Gabung Whatsapp Saluran

Basarnas yang dipimpin oleh Koordinator SAR Borobudur, Basuki, mengonfirmasi bahwa proses penyelamatan berlangsung sangat sulit. Area yang sempit, akses terbatas, dan kondisi struktur yang masih labil membuat petugas harus sangat berhati-hati. Mereka menggunakan peralatan manual dan alat berat secara selektif agar tidak menimbulkan keruntuhan tambahan.

13 Jam Evakuasi Penuh Ketegangan

Evakuasi dimulai pukul 10.30 WIB dan baru berhasil diselesaikan pada pukul 23.30 WIB. Selama hampir 13 jam, petugas harus bergantian menggali, memindahkan puing-puing, dan menjaga stabilitas lokasi. Korban terakhir ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, menandai akhir dari proses pencarian yang melelahkan dan emosional.

Tim medis dari PMI dan rumah sakit setempat segera memberikan pertolongan pertama kepada korban yang berhasil diselamatkan. Para korban luka kemudian dirujuk ke RSUD Muntilan dan beberapa rumah sakit lainnya untuk penanganan lebih lanjut.

Faktor Penyebab Ambrolnya Talud

Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan investigasi terhadap penyebab ambrolnya tembok kolam tersebut. Namun dugaan awal mengarah pada tekanan air berlebih dan konstruksi yang tidak cukup kuat untuk menahan beban. Cuaca hujan yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari sebelumnya juga disinyalir menjadi faktor pemicu.

BPBD Kabupaten Magelang berencana melakukan audit struktur pada bangunan serupa di sekitar pondok pesantren untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. Pihak pesantren pun menyatakan akan memperkuat fasilitas dan bekerja sama dalam investigasi yang sedang berlangsung.

Reaksi Publik dan Dukungan Psikologis

Tragedi ini menyisakan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga masyarakat sekitar. Doa bersama dan bantuan terus mengalir dari berbagai pihak. Lembaga sosial dan pemerintah setempat turut memberikan bantuan logistik serta pendampingan psikologis kepada para santri dan keluarganya.

Banyak warganet dan tokoh masyarakat menyerukan pentingnya audit keselamatan fasilitas pendidikan, terutama yang melibatkan bangunan berisiko tinggi seperti kolam dan talud. Tragedi ini diharapkan menjadi pelajaran penting untuk memperketat standar keamanan di lingkungan pesantren.

Penutup: Belajar dari Tragedi Ponpes Gontor

Kisah evakuasi 13 jam santri Ponpes Gontor Magelang menjadi peringatan keras bagi semua pihak tentang pentingnya keselamatan fasilitas publik, khususnya di lingkungan pendidikan keagamaan. Para penyelamat layak mendapat apresiasi atas kerja keras dan keberanian mereka dalam menyelamatkan nyawa di tengah situasi berbahaya.

Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Ke depan, semoga tidak ada lagi kejadian serupa yang merenggut nyawa generasi muda yang tengah menuntut ilmu.

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *