Tretan Muslim Klarifikasi Soal Resep Bebek Carok King Abdi

Resep Bebek Carok

Tretan Muslim Klarifikasi Soal Resep King Abdi di Bebek Carok

“Resep King Abdi gagal jadi menu Bebek Carok” menjadi sorotan hangat di jagat media sosial setelah komika Tretan Muslim mengunggah klarifikasi di kanal YouTube-nya, Tretan Universe, pada 15 April 2025. Video ini merespons pernyataan King Abdi yang sempat mengungkap kekecewaannya atas keterlibatannya dalam pengembangan franchise kuliner Bebek Carok, sebuah restoran bebek khas Madura yang kini sedang naik daun. Viralinesia

Latar Belakang Konflik Resep Bebek Carok

Bebek Carok merupakan brand kuliner yang identik dengan olahan bebek khas Madura yang memiliki cita rasa tajam, bumbu khas, dan cara penyajian yang unik. Dalam proses pengembangannya, King Abdi—yang dikenal sebagai eks finalis MasterChef Indonesia sekaligus foodpreneur—sempat disebut turut membantu dalam pembuatan resep awal. Resep Bebek Carok

Namun, belakangan muncul klaim bahwa resep buatan King Abdi tidak digunakan dalam menu utama Bebek Carok. Kontroversi pun mencuat ketika publik mengetahui bahwa King Abdi justru mengundurkan diri dari proyek tersebut dan tidak lagi terlibat secara aktif. Spekulasi pun berkembang, memunculkan berbagai narasi simpang siur.

Klarifikasi Lengkap dari Tretan Muslim

Melalui video berdurasi lebih dari 10 menit, Tretan Muslim secara terbuka membantah kabar bahwa King Abdi “didepak” dari tim Bebek Carok. Ia menjelaskan bahwa King Abdi memang sempat diminta membuat versi resep untuk dibandingkan dengan resep buatan istrinya, yang kini menjadi resep resmi Bebek Carok.

“Kami uji beberapa resep, termasuk dari Abdi. Tapi setelah dicicipi oleh tim internal, yang dipilih adalah resep istri saya. Bukan berarti resep Abdi buruk, tapi memang yang kami rasa paling cocok adalah yang sekarang,” ujar Tretan Muslim dalam video tersebut.

Baca Juga
Gabung Whatsapp Saluran

Resep Terpilih dan Hak Kekayaan Intelektual

Menurut Tretan, keputusan menggunakan resep milik istrinya didasarkan pada hasil uji cita rasa dan respon awal dari calon konsumen. Resep tersebut kemudian dipatenkan untuk kepentingan legalitas dan franchise.

Penting dicatat bahwa hak atas resep kuliner dalam bisnis skala besar memang harus dikukuhkan secara hukum. Dalam hal ini, tidak ada pelanggaran karena proses seleksi dilakukan secara terbuka dan profesional. Tretan juga menambahkan bahwa King Abdi tidak keberatan saat keputusan tersebut diambil.

Kontribusi King Abdi: Tetap Diapresiasi

Meski resep miliknya tidak digunakan, King Abdi tetap mendapat apresiasi atas kontribusinya di awal proyek. Ia disebut telah membantu dalam proses legalisasi dan pengurusan franchise. Sebagai bentuk apresiasi, King Abdi mendapatkan fee sebesar 5% dari rekan bisnis atas jasanya.

“Abdi ikut bantu urus ke notaris, dan kami hargai itu. Dia juga sudah terima fee. Jadi ini bukan soal ditendang, tapi memang akhirnya dia memutuskan jalan sendiri,” jelas Tretan Muslim.

King Abdi Pilih Mundur: Keputusan Pribadi

Tretan Muslim menegaskan bahwa tidak pernah ada upaya mengeluarkan King Abdi dari tim. Justru, King Abdi yang memilih mengundurkan diri setelah terjadi kesalahpahaman mengenai arah bisnis. Klarifikasi ini sekaligus membantah spekulasi netizen yang menyebutkan adanya konflik internal yang tidak sehat.

“Kita semua teman, nggak ada dendam. Tapi kalau memang jalan bisnisnya beda, ya nggak apa-apa. Kita tetap saling dukung,” tambah Tretan dalam penutup videonya.

Reaksi Publik dan Dunia Food Vlogger

Kisah ini mendapat perhatian luas dari netizen dan komunitas food vlogger. Banyak yang menilai bahwa konflik semacam ini menjadi cerminan tantangan di dunia bisnis kuliner modern—terutama ketika melibatkan figur publik dan konten kreator.

Beberapa pihak mengapresiasi transparansi dari Tretan Muslim yang membuka suara secara jujur dan merinci, tanpa menyerang pihak lain. Sebaliknya, pendekatan terbuka ini justru memperkuat citra Bebek Carok sebagai brand yang profesional dan menghargai setiap kontribusi.

Pelajaran Bisnis dari Kasus Ini

Kasus ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang terbuka dalam kerja sama bisnis, terutama jika melibatkan kolaborasi antara kreator dan entrepreneur. Dalam dunia kuliner, tidak hanya soal rasa yang menjadi pertimbangan, tetapi juga aspek legal, branding, hingga strategi distribusi.

Berikut beberapa poin penting yang bisa dipetik:

  • Transparansi adalah kunci. Keputusan bisnis sebaiknya disampaikan secara terbuka agar tidak menimbulkan kecurigaan.
  • Resep bukan segalanya. Dalam bisnis kuliner, branding, pelayanan, dan pengalaman pelanggan juga memegang peranan penting.
  • Pentingnya dokumen legal. Franchise atau kerja sama bisnis harus didukung dengan kontrak dan hak kekayaan intelektual yang jelas.
  • Evaluasi berkelanjutan. Cita rasa dan strategi bisnis harus selalu diuji dan dievaluasi berdasarkan masukan pasar.

Penutup: Klarifikasi Membawa Kejelasan

Klarifikasi Tretan Muslim mengenai resep King Abdi dalam proyek Bebek Carok telah memperjelas banyak spekulasi publik. Dengan penjelasan lugas dan jujur, publik kini dapat memahami bahwa keputusan dalam bisnis kadang tidak selalu personal, melainkan berdasarkan evaluasi profesional.

Kisah ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi para pegiat kuliner dan content creator, bahwa kerja sama yang baik harus dibangun di atas landasan komunikasi yang jujur, penghargaan terhadap kontribusi, dan kesadaran hukum. Dengan begitu, kolaborasi di dunia kuliner bisa menjadi lebih sehat dan berkelanjutan.

Bagi Anda yang penasaran dengan Bebek Carok dan ingin mencoba langsung cita rasa khas Madura-nya, restoran ini sudah hadir di berbagai kota besar di Indonesia. Siapa tahu, di balik rasa yang kuat dan autentik itu, ada cerita kolaborasi yang tak kalah menarik untuk dikenang.

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *